Seni Tarian Surabaya – Surabaya bukan hanya punyai Ludruk loh. Ada beberapa kesenian dan budaya ciri khas Kota Pahlawan.

Ludruk menjadi satu diantara seni pementasan terpopuler di Surabaya pada periodenya. Walau demikian, kota kelahiran Bung Tomo ini mempunyai lima kesenian yang lain yang tidak kalah dari Ludruk.

5 Seni Tarian Khas Surabaya

1 | Tari Hadrah Jidor

Dikutip dari website resmi Peninggalan Budaya Kemdikbud, Tari Hadrah asal dari peningkatan Islam dan kombinasi seni musik hadrah. Tarian ini adalah kombinasi dari budaya Islam di Jawa Timur.

Sebelumnya tarian ini adalah pergerakan dimanis beberapa pemukul rebana terbang secara bebas sama sesuai pemukul terbang. Tetapi, pada 1990 sejumlah koreografer di Surabaya disamakan pergerakan aktif sampai sekarang ini.

Beberapa pemukul membuat tari pada sebuah pergerakan yang teratur dengan baik dan dibarengi musik dan terbang jidor. Tarian disertai lagu puji-pujian ke Allah dibarengi beberapa pesan untuk kehidupan setiap hari.

2 | Topeng Mulud

Dikutip dari situs Peninggalan Budaya Kemdikbud, Kedok Muludan ialah kedok beberapa anak yang dibuat dari kertas daur kembali dan kertas bufalo. Tahapan pertama pembikinan Kedok Muludan ialah menyambung beberapa lembar kertas daur kembali.

Selanjutnya lembar-lembaran kertas itu diciptakan cetakan batu yang telah dibuat sama kepala binatang. Seterusnya, dijemur di bawah cahaya matahari. Bila cuaca panas, dalam 1/2 hari kedok dapat kering secara baik.

Kedok Muludan mulai exist di tahun 60-an dipakai beberapa anak untuk menyongsong hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi. Maulid dalam logat Jawa, terutama di Surabaya, biasa disebutkan muludan.

Oleh karena itu, diberi nama Kedok Muludan karena digunakan waktu mengingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tetapi, bersamaan perubahan jaman, kedok ini alami perubahan bentuk dan peranan.

3 | Tari Remo Surabaya

Menurut Repository Kampus Airlangga, Tari Remo mempunyai filosofi dan karakter heroik seperti seorang pejuang yang menantang perang. Tari Remo adalah tarian yang gagah dan mempunyai style baju ningrat.

Karena mempunyai filosofi, karakter, sikap, dan karakter semacam itu, karena semenjak jaman kolonialisme tarian ini telah ada, karena itu sama sesuai filosofi Kota Surabaya sebagai Kota pahlawan, Tari Remo disebutkan sebagai icon Surabaya dan Jawa Timur.

Sampai sekarang ini Tari Remo banyak diperbaharui oleh seniman-seniman muda. Tari Remo juga berkembang benar-benar cepat.

4 | Undukan Doro

Undukan Doro atau burung dara adalah adat unik yang telah dilaksanakan masyarakat Surabaya semenjak beberapa puluh tahun lalu. Masyarakat umumnya bawa pasangan burung dara unggulan mereka untuk diadu terbang. Burung jantan lebih cepat sampai ke betina sesudah terbang dari terlalu jauh diputuskan sebagai juara.

5 | Gulat Okol

Dikutip dari Dinas Perpustakaan slot scatter hitam gacor dan Kearsipan, gulat okol atau beradu okol adalah olahraga tradisionil yang dilestarikan dengan temurun oleh warga Kecamatan Sambikerep.

Sepintas gulat okol serupa olahraga sumo dari Jepang, yakni pertempuran dua olahragawan sama-sama bertemu. Tetapi, berlainan dengan sumo yang kenakan sabuk yang sekalian berperan sebagai celana, pada gulat okol beberapa pegulat kenakan selendang dan udeng.